Minggu, 28 Juni 2009

KESEIMBANGAN CAIRAN

KESEIMBANGAN CAIRAN

A. Latar Belakang

Elektrolit merupakan sebuah unsur/senyawa. Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh termasuk fungsi keseimbangan asam basa adapun akibat dari cairan dan elektrolit yang tidak seimbang akan terjadi ketidak seimbangan pada elektrolit seperti ketidak seimbangan natrium, kalium, kalsium seperti hiponatremia yaitu konsekuensi akibat keringat yang berlebihan, diare, muntah yang ditandai oleh pusing. Selain itu ada juga Hipernatremia, Hipokalemia dan Hiperkalemia dll.

Untuk mempertahankan kesehatan diperlukan keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa didalam tubuh. Keseimbangan ini dipertahankan oleh asupan distribusi, haluaran air dan elektrolit. Cairan tubuh disitribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda yakni Cairan Intrasel (CIS) dan Cairan Ekstrasel (CES), cairan ekstrasel terdiri dari cairan interstisial dan intravaskular. Cairan intrasel adalah cairan didalam intrasel yang berisi substansi terlarut/solut yang seimbang atau keseimbangan cairan dan elektrolit untuk metabolisme.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian/definisi anion dan kation.

2. Untuk mengetahui kompartemen dan nilai normal dari masing-masing elektrolit.

3. Untuk mengetahui fungsi dari elektrolit tersebut.

C. Metode Penulisan

Metode deskriptif yaitu dengan studi kepustakaan.

LANDASAN TEORI

I. Kation.

  1. Pengertian

Ion-ion positif.

  1. Kompartemen.

KOMPAR-TEMEN

KETE-RANGAN

CAIRAN

ELEK-TROLIT

KADAR PLASMA (mEq/L)

KADAR C15 (mEq/L)

FUNGSI

Ekstraseluler

Cairan luar sel

Cairan ekstrasel

- Natrium

(Na+)

135-145

10

1. Menciptakan tekanan Osmotif (CES), Kation terbanyak dalam CES.

2. Sangat penting untuk aktifitas listrik saraf dan sel-sel otot.

3. Mempertahan keseimbangan air

Intraseluler

Cairan dalam sel

Cairan inarsel

- Kalium

(K+)

3,6-5,0

141

1. Menciptakan tekanan Osmotif cairan intraseluler, kation terbanyak dalam CIS.

2. Sangat penting untuk aktifitas listrik saraf dan sel-sel otot.

3. Pembentukan glukogen.

4. Membantu keseimbangan asam basa.

- Kalsium

(Ca2+)

4-5

1

1. Sebagian besar (98%) ditemukan pada tulang dan gigi.

2. Mempertahankan eksitabilitas saraf dan sel-sel otot.

3. Sangat penting untuk pembentukan darah.

4. Untuk konduksi jaringan yang adekuat.

Intraseluler

Cairan dalam sel

Cairan intra sel

- Magne

sium

(Mg2+)

1,5-2,5

58

1. Sebagian besar (50%) ditemukan pada tulang.

2. Lebih banyak dari CIS dan CES.

3. Sangat penting untuk prosuksi ATP, aktifitas saraf serta sel-sel otot.

4. Aktifitas Enzim.

II. Anion.

  1. Pengertian

Ion-ion negatif.

  1. Kompartemen.

KOMPAR-TEMEN

KETE-RANGAN

CAIRAN

ELEK-TROLIT

KADAR PLASMA (mEq/L)

KADAR C15 (mEq/L)

FUNGSI

Intraseluler

dan

Ekstraseluler

Cairan dalam sel

Cairan luar sel

Intrasel

Ekstrasel

a. Klorida

(Cl־)

95-108

4

1. Anion terbanyak dalam CES, mudah berdifusi keluar dan masuk sel, membantu mengatur tekanan osmotik

2. Bagian HCL dalam cairan lambung.

b. Bikarbonat

(HCO3־)

21-28

10

1. Bagian sistem dapat bikarbonat.

2. Keseimbangan asam basa.

c. Fosfat

(HpO42־)

1,7-2,6

75

1. Sebagian besar (85%) ditemukan pada tulang dan gigi.

2. Terutama anion CIS.

3. Bagian DNA, RNA, ATP fosfolipid.

4. Bagian sistem dapat fosfat.

5. Membantu pengaturan asam basa.

d. Sulfat

(SO42־)

1

2

1. Bagian asam amino dan protein.

Cairan ekstraselular (CES) yang meliputi : Plasma darah, getah bening.

Cairan jaringan dan cairan khusus seperti : cairan serebrospinal, cairan sinovial, humor aquosus dan cairan serosa.

Tiga cairan utama dalam tubuh : cairan intraselular, cairan ekstraselular plasma dan cairan jaringan.

Cairan Intraseluler (CIS)

CIS adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa, kira-kira dua pertiga dari cairan tubuh ad/Intraseluler sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 Kg), sebaliknya hanya setengah dari cairan tubuh bayi adalah cairan Intraselular.

Cairan Ekstraseluler (CES)

CES ad/cairan diluar sel. Ukuran reltif dari CES menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru lahir kira-kira setengah cairan tubuh terkandung didalam CES. Setelah usia satu tahun volume relatif dari CES menurun sampai kira-kira setengah dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa (70 Kg). Lebih jauh CES dibagi menjadi :

1. Cairan Interstisial (CIT) : Cairan di sekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume Interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume CIT kira-kira sebesar dua kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa.

2. Cairan Intravaskuler (CIV) : Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatif dari CIV sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L, 3 L dari jumlah tersebut adalah plasma. Sisanya 2-3 L terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih (SDP, atau leukosit); dan trombosit.

Fungsi darah mencakup :

a. Mengirim Nutrien (Mis, Glukosa dan O2) ke jaringan.

b. Transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru.

c. Pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi.

d. Transport hormon ke tempat aksinya.

e. Sirkulasi panas tubuh.

3. Cairan Transeluluer (CTS) : Cairan yang terkandung didalam rongga khusus dari tubuh. Contoh CTS meliputi cairan serebrospinal, derikardial, pleural, sonivial, cairan intraokular dan sekresi lambung. Pada waktu tertentu CTS mendekati jumlah 1 L, namun sejumlah besar cairan dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang transeluler setiap harinya. Sebagai contoh seluruh Gostro Intestial (GI) secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L perhari.

PENUTUP

Kesimpulan.

Amion merupakan ion-ion negatif yang terdiri dari kompertemen intraseluler dan ekstraseluler yang memiliki fungsi terbanyak dalam CES yang mudah berdifusi keluar dan masuk sel, membantu mengatur tekanan osmotikm bagian HCL dalam cairan lambung, keseimbangan asam basa, membantu pengaturan asam basa, bagian sistem dapat fosfat.

Kation merupakan ion-ion positif yang terdiri dari kompartemen ekstraseluler yang berfungsi untuk menciptakan tekanan osmotik, kation terbanyak dalam CPS, penting untuk aktifitas listrik saraf, sel-sel otot dan mempertahankan keseimbangan air.

Sementara cairan intraseluler berfungsi untuk menciptakan tekanan osmotik cairan intraseluler, untuk aktifitas listrik saraf dan sel-sel otot, pembentukan glukogen, membantu keseimbangan asam basa, untuk pembentukan darah, untuk konduksi jantung yang adekuat dan untuk produksi ATP.

Referensi

Potter dan Perry. Fudamental Keperawatan Penerbit buku Kedokteran (EGC), Jakarta : 2005.

Valerie C. Scanlon dan Tina Sanders, Anatomi dan Fisiologi edisi 3. Penerbit buku Kedokteran (EGC).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukkan Komentar anda